Senin, 23 Mei 2016

KEBUN JAMBU


Jambu merah merupakan tanaman daerah tropis yang tumbuh subur pada lahan dengan ketinggian 5 hingga 1.200 meter dari permukaan laut, dengan suhu pada siang hari berkisar antara 23 hingga 28 derajat celcius.
Pohon jambu merah yang ditanam dengan sistem pencangkokan ini, sudah mulai berbuah setelah berumur 7 bulan. Agar tidak rusak dan terkena hama, buah jambu merah yang berada di pohon dibungkus dengan dengan plastik.
Pemanenan dilakukan setelah buah jambu yang semula berwarna hijau pekat berubah menjadi kuning muda. Cara memanen yang terbaik adalah dengan memetik buah jambu bersama tangkainya. Setiap kali panen, di kebun ini dapat menghasilkan sekitar 12 kwintal-15 kwintal jambu merah. Sehingga dari total 400 pohon setiap kali panen dapat menghasilkan sekitar12 kwintal-15 kwintal dengan harga Rp 5000-Rp 8000/ Kg .buah jambu merah. Pohon jambu merah akan terus berbuah hingga berusia 10 tahun.

Buah jambu merah yang dipetik dari pohon kemudian dimasukkan ke dalam keranjang yang terbuat dari anyaman bambu. Pemetikan buah biasanya dilakukan dengan cara manual, dan menggunakan tangan.
Setelah dikumpulkan ke dalam keranjang, buah jambu merah dibawa ke tempat penampungan. Disini buah disortir berdasarkan ukurannya dan dicuci.
Sebelum dibawa ke pasar, buah dikemas dengan plastik dan dimasukkan kedalam keranjang. Jambu merah yang telah matang dapat bertahan sekitar 7 hari bila disimpan di tempat yang dingin.
Pasar jambu merah cukup besar, karena selain banyak mengandung vitamin A dan C, jambu merah juga dapat mengatasi berbagai macam penyakit, seperti diare dan demam berdarah.
Modal Dan Keuntungan
Luas tanah kurang lebih 1 ha bisa di tanami bibit jambu merah -/+ 400 batang dengan harga tiap batang Rp30.000 dalam jangka waktu tanam sampai panen 12 bulan. 13-18 bulan per minggu bisa memanen mencapai 12 kwintal-15 kwintal dengan harga Rp 5000-Rp 8000/ Kg.

Manfaat yg terkandung dalam jambu ini antara lain:
SOAL jus jambu biji ini, ternyata ada perkembangan yang cukup mengejutkan. Jika jus itu dibuat dari buah, rasanya bukan sesuatu yang aneh. Tetapi, yang kini tengah dicoba dikembangkan dalam memanfaatkan jambu biji sebagai pencegah demam berdarah adalah pembuatan jus dari bahan daunnya. Betulkah ekstrak daun jambu biji ini bisa meringankan penyakit DBD?  dilaporkan bahwa ekstrak daun jambu biji diketahui bisa menghambat pertumbuhan virus dengue, penyebab DBD. Bahan itu juga disebutkan mampu meningkatkan jumlah trombosit hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Dari pengujian, peningkatan jumlah trombosit diperkirakan dapat tercapai dalam tempo 8 s.d. 48 jam atau dua hari setelah ekstrak daun jambu biji dikonsumsi. Bahkan, kabarnya, kandungan dalam daun jambu biji lebih baik dibandingkan dengan buahnya yang biasa digunakan. Rencananya, hasil pengujian itu pun akan dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). “Apabila nanti uji klinik yang dilakukan hasilnya paralel, maka kemungkinan ekstrak daun jambu ini akan menjadi suplemen dalam mengobati DBD,”
Caranya, daun jambu dibersihkan, ditumbuk, dan direbus. Setelah itu, airnya disaring, sebelum kemudian diminum. Namun, diingatkannya, standar pengobatan DBD dengan dokter harus tetap dilakukan, mengingat ekstrak daun jambu biji ini hanya suplemen. Kalau begitu, apa salahnya kita mencoba….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar